Simpang Siur Pidato Pejabat Malah Jadi Hoax

Pidato Singkat - Fenomena hoax atau berita plintiran dari media kini semakin marak. Apalagi setelah politik 2 kubu belum juga usai. Banyak pidato yang diubah, dipotong hingga menimbulkan fitnah. 

Ada pidato presiden Jokowi yang dipotong dan diedit, kemudian dijadikan bahan adu domba. Ada cermah ustad yang dipoting lalu disebarkan hinga membuat umat geram.

Sejatinya memang ada pihak yang menginginkan kegaduhan dinegeri ini. Mereka adalah penjahat negara yang kemudian menggunakan buzzer untuk menyebarkan beritahoax dan berita bohong.

Pemerintah mulai melakukan berbagai langkah. Mulai dari melakukan pemblokiran berbagai sumber yang ditengarai sebagai pembuat berita hoax, menggandeng penyedia layanan media sosial, bahkan sampai menggodok aturan untuk mengatur mereka. 

Dewan Pers juga tinggal diam. Sebagai lembaga yang melindungi kebebasan dan kualitas kehidupan pers nasional, lembaga ini mempunyai rencana untuk melakukan verifikasi kepada media dan memberikannya label. 

Bahkan gerakan dari masyarakat juga sudah terjadi, seperti Masyarakat Anti Hoax dan Turn Back Hoax. Meskipun efektivitasnya belum dapat diukur, bayaknya pihak yang  bergerak menunjukkan bahwa permasalahan berita hoax ini sudah mencapai tahap meresahkan.

Untuk menhindari berita hoax, kita harus cermat dan kritis. Jangan terlalu percaya dengan sebaran berita. Cek sumbernya, cek medianya dan cek keabsahan beritanya. 

Saat ini membuat media memang mudah, bahkan dalam hitungan jam, seseorang bisa membuat website. Kemudian website tersebut menjadi sebuah media online. 

Maka berhati-hatilah dalam membaca berita. Berikut ini kami berikan beberapa media yang insyaallah kredibel

- Republika

- Tempo

- Kompas

- Detik

- Mojok

- Bincang Syariah

- go muslim

- Narasi news

- Kumparan

- TV One

- Antv

Pidato Yang Sejenis

0 Response to "Simpang Siur Pidato Pejabat Malah Jadi Hoax"

Posting Komentar