Pidato Singkat - Pidato Agama Tentang Menuntut Ilmu. Agama islam merupakan agama rahmatan lil alamin. Artinya bahwa islam adalah rahmat bagi semesta alam. Bagi pemeluk agama islam, tentu islam adalah sebuah kenikmatan yang tiada tara. Islam adalah agama yang dibawa Nabi terakhir yakni Muhammad SAW.
Ilustrai (Ist)
Pada kesempatan ini kami akan memberikan contoh pidato tentang menuntut ilmu agama islam beserta dalil berupa ayat al quran dan juga hadisnya. Harapannya naskah atau teks pidato ini bisa menjadi referensi padat yang enak untuk didengarkan.
Pembukaan Pidato Agama Tentang Menuntut Ilmu
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi bapak-ibu dan rekan sekalian... Yang terhormat bapak dan ibu guru serta rekan-rekan yang rupawan sekalian. Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmatnyalah kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Solawat serta salam juga patut kita junjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kelak ia memberikan syafaatnya kepada kita. Amiiin.
Apakah dengan hanya memeluk islam kita bisa bahagia ? Jawabannya sebenarnya tidak. Bahkan sangat tidak. Kenapa? Percuma saja jika seseorang beragama islam tapi ia tidak mengerjakan perintah dan tidak menjauhi larangan yang ada.
Percuma saja jika ia berstatus islam di KTP tapi ia tidak sembahyang dan mengerjakan kebajikan. Kekafiran atau kekufuran seseorang yang sudah beragama islam tapi tidak mengerjakan ajaran islam tentu ada sebab dan akibatnya. Salah satu penyebabnya adalah tidak ada ilmu yang cukup untuk membentengi hati dan menuntun diri.
Oleh sebab itu perlu siraman ilmu yang harus ia dapatkan. Caranya dengan mengaji, mengkaji dan segala macam aktivitas yang bisa dikatakan menuntut ilmu.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Lalu, “ilmu” apakah yang dimaksud dalam hadits ini? Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kata “ilmu” saja dalam Al Qur’an atau As-Sunnah, maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama), termasuk kata “ilmu” yang terdapat dalam hadits di atas.
Ilmu islam hukumnya wajib untuk dipelajari. Kenapa ?? Saolat itu ada rukun dan syaratnya. Ibadah haji dan ibadah lainnya ada syarat dan rukunnya. Artinya ibadah itu pakai ilmu, bukan asal-asalan saja. Semaunya karena Allah sudah membuat sebuah peraturan untuk kebaikan umatnya.
Jika orang tidak berilmu, bisa saja ia salah kaprah dalam memandang agama. Misal, ia puasa karena ingin dipuji, bukan karean Allah. Ia haji karena ingin eksis, bukan karena Allah. Hati orang yang tidak berilmu mudah digoyahkan. Oleh sebab itu butuh ilmu untuk melurusakan.
Lalu dari mana sumber ilmu itu ?? Kalau ditanya mengenai sumber ilmu, ada banyak sekali sumber ilmunya. Sama dengan pertanyaan dimana kita bisa mendapatkan air. Jawabannya bisa di sumur, sungai, danau dan lainnya.
Begitupun islam, kita bisa mendapatkan ilmu dari pengajian, kajian, internet, buku, dan lainnya. Hanya saja kita harus menyaringnya karena kadang ada beberapa penyimpangan. Jadikan al quran sebagai patokan dasar. Kenapa??? Kitab al quran tidak ada keraguan didalamnya, ayatnya adalah firman dari Allah. Sehingga kebenarannya 100%.
Saya akan memberikan contoh terkait pentingnya menutut ilmu. Ini saya ambil studi kasus dari solat. Solat adalah tiang agama dan ibadah wajib setiap hari. 5 waktu dalam sehari merupakan kewajiban setiap mukmin.
Tapi, apakah solat itu hanya dikerjakan dengan cara membaca bacaan solat dan menggerakan gerakan solat saja ? Jawabannya tidak. Solat adalah waktu dimana kita menghadap kepada Allah. Disaat itulah kita berbicara dihadapan Allah.
Lalu apa yang kita bicarakan kepada Allah ? Ya jelas bacaan solat itu. Misal
Bismillahhirohmanirohim artinya adalah dengan menyebut namamu ya Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Kemudian dilanjutkan membaca sembari memaknai artinya. Mengalir terus hingga semua bacaan selesai.
Tapi bagaimana jika jita tidak mengetahui arti bacaan solat ??? Ya belajar, belajar sampai bisa mengetahui semua artinya tersebut. Belajar sampai hapal. Kenapa harus tahu dan apal ???
Jadi misalkan anda di kantor menghadap bos. Tentu anda akan berbicara atau melapor kepada bos anda. Lalu jika anda tidak tahu apa yang anda bicarakan dengan bos anda, apakah itu bisa dikatakan komunikasi? Misal bos anda menayakan kepada anda “Rud, gimana hari ini, laporannya sudah selesai?,” tanya bos. Lalu dijawab “bos, saya anu ini itu hah wah uty asduhu,” dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh bosnya. Tentu bos tidak maksud dengan apa yang dibicarakan Rudi tersebut dan itu adalah sebuah masalah.
Begitu juga dengan solat, jika anda menghadap kepada Allah hanya hafalan dan menggerakan saja maka itu sepertinya kurang afdol. Masa iya kita Cuma hafalan dan senam. Oleh sebab itu sangat perlu ilmu untuk menghapal arti dan maknanya. Sehingga, ketika kita solat mulut kita membaca bacaan, hati kita mengartikan dan fikiran kita meluruskan makna itu.
Jika seperti itu alangkah nikmatnyaaaaa. Alangkah enaknyaaa. Oleh sebab itu, mari kita menuntut ilmu agama islam, ilmu kebaikan lainnya agar kita selamat dunia dan akhirat.
Penutup Pidato Agama Tentang Menuntut Ilmu
Marilah kita bersama jangan malas-malasan untuk menuntut ilmu. Kita selamatkan diri kita dengan ilmu agama islam. Mungkin itulah yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf dan hanya kepada allah saya mohon ampun. Saya akhiri wasalamualaikum Wr. Wb.
Demikianlah informasi terkait Pidato Agama Tentang Menuntut Ilmu. Semoga bisa menjadi referensi anda sebelum berpidato atau mengerjakan tugas.
0 Response to "Pidato Agama Tentang Menuntut Ilmu: Beserta Dalil Islam"
Posting Komentar