Pidato Singkat - Pidato Agama Islam Tentang Sedekah. Sedekah adalah salah satu kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Perintah itu bahkan ada di awal surat Al Baqarah (2). Tak hanya itu saja, ada banyak ayat lain dan hadist yang menerangkan tentang keutamaan sedekah dan perintahnya.
Ilustrasi (Ist)
Sejatinya, rezeki yang benar-benar kita nikmati adalah yang kita sisihkan untuk kehiduan kedua nanti. Artinya adalah yang kita sedekahkan. Uang atau juga barang yang disedekahkan akan dicatat oleh malaikat dan kemudian menjadi amal kebaikan untuk kita. Kecuali yang rusak karena pamer, ria atau juga tidak iklhas.
Pembukaan Pidato Agama Islam Tentang Sedekah
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi bapak-ibu dan rekan sekalian... Yang terhormat bapak dan ibu guru serta rekan-rekan yang rupawan sekalian. Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmatnyalah kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Solawat serta salam juga patut kita junjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kelak ia memberikan syafaatnya kepada kita. Amiiin.
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi bapak-ibu dan rekan sekalian... Yang terhormat bapak dan ibu guru serta rekan-rekan yang rupawan sekalian. Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmatnyalah kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Solawat serta salam juga patut kita junjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kelak ia memberikan syafaatnya kepada kita. Amiiin.
Isi Pidato Agama Islam Tentang Sedekah
Bapak ibu sekalian, dalam islam tentu kita sudah mengenal dengan istilah berbuat baik, sedekah, meniysihkan sebagian rezeki, dan sejenisnya. Itu adalah sebiah perintah dari Allah SWT. Bahkan surat ke 2 (Al Baqarah) ayat 3 Allah SWT memerintahkan kita untuk menyisihkan sebagian rezeki.
Lalu kenapa sih sebenarnya kita diharuskan bersedekah? Apa untunya buat kita?
Perlu kita ketahui bahwa sedekah itu sebenarnya adalah untuk kebaikan kita. Bukan hanya kebaikan orang yang kita beri atau kita tolong. Apa yang kita berikan atau sedekahkan akan menjadi catatan amal baik untuk kita. Dan itu menjadi tabungan kita disurga kelak.
Saya akan mengibaratkan pada sebuah kasus orang yang berpindah rumah. Ia pindah dari rumah satu ke rumah yang baru. Apa yang akan ia bawa ??????
Jawabannya adalah barang-barang yang ia miliki. Ia akan memindahkan parabot rumah dan juga barang berharga lainnya untuk kemudian digunakan dirumah yang baru. Nah, begitulah analogi kita dalam bersedekah.
Jadi, untuk mempersiapkan perpindahan kita dari dunia ke akhirat, kita kudu membawa barang-barang untuk persiapan. Makanan, minuman dan bentuk kebendaan lainnya perlu kita sipakan untuk kehidupan kita kelak di akhirat.
Oleh sebab itu, sedekah dan infaq adalah cara kita agar nanti di akhirat mendapat balasan berlipat dari Allah. Begitulah analoginya. Tapi, kita harus menerima kenyataan bahwa tidak semua sedekah kita itu bisa tercatat menjadi ibadah.
Jika kita tidak ikhlas, sedekah kita itu bisa saja tidak tidak sah. Ketika sudah sah karena iklhas, bisa saja sedekah kita itu rusak karena kita ria atau sombong. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga ibadah kita tersebut.
Allah maha melihat setiap apa yang kita lakukan, oleh sebab itu niat dan perilaku kita perlu kita jaga. Jangan sampai kita sedekah hanya karena ingin dipuji. Sedekahlah karena Allah. Berbuat baiklah karena Allah. Karena semua ini milik Allah dan akan diambil lagi olehnya.
Allah maha kaya, ia tidak butuh apa pun dari kita. Kita yang berkewajiban untuk menyembah dan beribadah kepadanya. Kita yang harus mempersiapkan akhirat kelak. Mari kita siapkan pak buk sekalian.
Penutup Pidato Agama Islam Tentang Sedekah
Mungkin itulah yang bisa saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun. Saya akhiri, wasalamualaikum Wr. Wb.
Demikianlah informasi terkait Pidato Agama Islam Tentang Sedekah, semoga bisa menjadi referensi anda untuk mengerjakan tugas dan atau yang ingin berpidato.
0 Response to "Pidato Agama Islam Tentang Sedekah Beserta Dalil"
Posting Komentar